Belajar Tentang Tangga Nada Musik
Dalam seni musik baik instrumental atau vokal, tangga nada adalah salah satu elemen yang sangat penting. Lalu, apa itu fungsi tangga nada? Tangga nada sangat diperlukan guna menyusun nada baik tinggi atau rendah sehingga menciptakan sebuah harmoni yang indah pada sebuah lagu.
Tangga nada ini memudahkan para pencipta atau seniman musik untuk meng-aransemen sebuah lagu tertentu dan juga mepermudah pembuatan sebuah lagu lantaran tangga nada ini berperan sebagai simbol musik.
Asal Usul Tangga Nada Musik?
Tak lengkap rasanya apabila kita tak membahas mengenai asal usul tangga nada ini. Tangga Nada ini sudah lama di temukan oleh manusia, tepatnya pada tahun 1050 atau sekitar 1000 tahun yang lalu. Penemunya sendiri adalah seorang guru musik asal Italia yang bernama Guido Aretinius. Pada masa itu belum ada yang namanya notasi angka.
Pada awalnya, Guido Aretinius ingin membuat sebuah terobosan dalam mengajarkan ilmu musik pada muridnya. Setelah, berhasil menemukan notasi angka Guido Aretinius kemudian memperkenalkan hasil temuannya ini agar lebih mempermudah orang pada zaman tersebut untuk menghapal tangga nada. Yang merupakan jenjang note dari satu note ke note lainnya yang lebih rendah ataupun lebih tinggi. Guido Aretinius menulisnya dalam sebuah syair yang bernama “Johannes Hymne” yang aslinya tercipta dalam notasi balok.
Syair tersebut berisi :
Ut Queant Laxis
Resonare Fibris
Mirage Storum
Famuli Tuorum
Solve Polluti
Labieratum
Sancta Johannes
Jika kita perhatikan lebih lanjut, setiap awal suku kata lagu atau syair tersebut diambil menjadi simbol Tangga Nada Musik saat ini.
Seiring perkembangan zaman, kata “Ut” pada bait pertama diubah menjadi “Do” dan kata “San” pada bait terakhir akhirnya berkembang menjadi “Si”.
Nah, itulah awal mula penciptaan tangga nada yang kita kenal secara luas seperti sekarang ini.
Jenis Tangga Nada Musik
Semakin lama tangga nada semakin berevolusi dan akhirnya dibagi berdasarkan jenisnya. Seperti yang kita ketahui, ada 3 jenis tangga nada saat ini.
1.Tangga Nada Diatonis
Tangga nada diatonis ini adalah tangga nada yang memiliki 7 tingkatan nada dan dua jenis interval yakni 1 dan ½. Diatonis sendiri berasal dari kata “diatonikos” yang memiliki arti “meregangkan”.
Tangga nada diatonis dibagi menjadi 2 bagian yaitu tangga nada mayor dan minor.
a. Tangga Nada Minor
Ada beberapa ciri tangga nada minor yang wajib kamu ketahui, seperti :
- Memiliki sifat lagu sedih dan kurang semangat, biasanya digunakan untuk lagu melow.
- Diawali dan diakhiri dengan nada La = A
- Memiliki pola interval : 1, ½, 1, 1, ½, 1, 1
Tangga nada minor ini pun masih dibagi lagi menjadi 3 jenis,
Pertama, tangga nada minor asli yaitu tangga nada yang hanya menggunakan nada pokok tanpa adanya sisipan. Contohnya nih, C-D-E-F-G-A -B-C.
Kedua, tangga nada harmonis yaitu tangga nada minor yang nada ke 7 nya dinaikkan ½ nada.
Ketiga, tangga nada melodis yaitu tangga nada minor yang nada ke 6 dan ke 7 nya dinaikkan ½ (menggunakan simbol kres) dan diturunkan ½ (menggunakan simbol mol)
b. Tangga Nada Mayor
Setelah mempelajari secara singkat mengenai tangga nada minor, selanjutnya kita akan mempelajari mengenai tangga nada mayor.
Ciri tangga nada mayor :
- Bersifat riang gembira dan bersemangat.
- Diawali dengan nada dasar do pada not pertamanya dan diakhiri dengan nada dasar “Do” lagi yang lebih tinggi dari nada pertamanya.
- Memiliki pola interval 1, 1, ½, 1, 1, 1, ½.
Tangga nada yang satu ini pastinya sering kamu temukan di lagu perjuangan atau lagu nasional yang digunakan untuk menumbuhkan semangat para pejuang.
2. Tangga nada pentatonis
Tangga Nada Musik yang selanjutnya adalah tangga nada pentatonis. Tangga nada ini merupakan tangga nada yang terdiri dari 5 nada pokok. Tangga nada pentatonis ini sering digunakan dalam musik tradisional China dan Jepang.
Sementara itu, di Indonesia sendiri tangga nada pentatonis digunakan dalam musik Jawa alias gamelan di mana tangga nada ini dibagi menjadi 2 jenis yaitu Slendro dan Pelog.
3. Tangga nada kromatis
Tangga nada kromatis ini memiliki 12 tangga nada yang memiliki interval ½. Biasanya digunakan dalam musik untuk gereja, musik jazz atau musik pop.
Bagaimana Cara Mempelajari Tangga Nada
Mempelajari tangga nada memanglah hal yang sulit tapi bukan berarti mustahil untuk dilakukan. Jika kamu ingin menjadi seorang penyanyi ataupun seniman musik kamu wajib mempelajarinya Tangga Nada Musik ini lho.
Tangga nada ini bisa diibaratkan sebagai nada ketika seseorang berbicara, dengan perpindahan tangga nada dari satu not ke not lainnya maka kita bisa merasakan emosi atau “nada” dalam lagu tersebut. Hal tersebut tentunya sangat bermanfaat untuk mengekspresikan musik itu sendiri agar para pendengar mampu mengetahui makna sekaligus meresapi isi lagu tersebut.
Nah, bagi kamu yang ingin mempelajari tangga nada ini. Ada baiknya kamu mengikuti les vokal agar kamu bisa mendapatkan bimbingan dari tutor musik yang berpengalaman. Salah satu tempat les vokal terbaik yang bisa kamu ikuti adalah KBL Performing Arts.
Yuk, kembangkan bakatmu dalam bidang musik dengan mempelajari Tangga Nada Musik bersama dengan KBL Performing Arts.
Selamat mencoba… Tetap semangat ya….